Author Archives: Ray
Sumur Okiku
Sebuah cerita hantu populer Jepang, kebenaran masih dipertanyakan. Seorang pekerja di sebuah kastil Himeji bernama Okiku yang merupakan pelayan yang sangat setia kepada tuannya jatuh cinta kepada seorang samurai pengikut daimyo (raja di jaman feudal). Pengikut lain daimyo yang juga majikan gadis itu sedang merencanakan untuk menggulingkan tuannya.
Ironinya, Tuan Besar yang dia puja dan telah diselamatkan nyawanya, juga menuduh Okikumencuri piring tersebut lantas menjatuhkan hukuman mati karenanya. Sebelum dibunuh, Okiku disiksa terlebih dahulu. Tubuhnya digantung di atas sumur, dicelupkan di dalam sumur dan dan diangkat lagi lalu dipukul dengan batang kayu. Hingga akhirnya meninggal ditebas pedang.Kemudian mayatnya di buang ke dalam sumur.
Sejak saat itu, setiap dini hari terdengar isak tangis dan suara menghitung dari dalam sumur. Suara menghitung itu hanya sampai pada hitungan sembilan saja, kemudian berubah menjadi lengkingan tangis yg mengerikan karena tidak berhasil menemukan piring ke sepuluh. Sejak saat itu, Sumur itu terkenal dengan misterinya dan diberi nama Sumur Okiku.
The Warren – CONJURING
Ed dan Lorraine Warren juga membuka sebuah museum bernama Occult Museum, yang berisikan berbagai barang antik yang menjadi medium atau perantara bagi para makhluk halus untuk menunjukkan eksistensi mereka. Anda masih ingat boneka Annabelle yang terdapat dalam film The Conjuring? Ya, boneka tersebut memang benar-benar ada dan mengganggu anak mereka saat mereka tengah menangani kasus keluarga Perron di Harrisville, Rhode Island.
Boneka Annabelle sendiri sebetulnya berbentuk sebuah boneka lucu dengan ukuran yang cukup besar. Bentuk Annabelle sebenarnya tidak seseram yang ada di film The Conjuring. Bentuk boneka ini sengaja dirubah untuk menunjang rasa takut penonton yang tengah histeris saat menonton film ini. Adapun kisah nyata dari boneka Annabelle itu antara lain:
1. Bisa bergerak sendiri
Annabelle dibeli oleh Carolyn Perron untuk putrinya Donna di tahun 1970. Donna sudah menjadi mahasiswi saat itu dan tinggal bersama dengan teman sekamarnya, Angie. Tak ada yang aneh dari Annabelle saat itu. Seiring berjalannya waktu mereka berdua menyadari bahwa boneka mereka dapat bergerak sendiri meski hanya dalam gerakan kecil, seperti berubah pose saja. Semakin lama gerakannya makin jelas dan bahkan pada suatu saat mereka menemukan boneka tersebut pindah tempat dari tempat tidur dan menemukan boneka tersebut duduk di kursi padahal pintu kamarnya terkunci.
2. Tulisan di perkamen
Teman Donna yang bernama Lou mengaku membenci boneka tersebut. Ia yakin ada yang aneh dengan boneka tersebut, akan tetapi pendapatnya tersebut tidak dipercaya Donna dan Angie.
Akan tetapi Annabelle makin menunjukkan keanehan. Pada saat-saat tertentu di sebelahnya tergeletak kertas perkamen yang berisi tulisan kurang jelas. Jika dibaca tulisan tersebut berbunyi “Tolong kami” atau “tolong Lou”. Tidak ada satu pun penghuni rumah yang menyimpan perkamen, lantas kertas itu berasal dari mana?
3. Berlumur darah
Donna suatu saat menemukan Annabelle terbaring di tempat tidurnya dengan tangannya berlumuran darah. Ia pun langsung memutuskan untuk membawa boneka tersebut ke paranormal. Dari situ diketahui bahwa boneka tersebut dirasuki oleh roh gadis bernama Annabelle Higgins yang meninggal di tempat tersebut sebelum apartemen tersebut dibangun. Diungkapkan oleh sang paranormal bahwa roh Annabelle ingin tinggal bersama mereka sehingga ia merasuki boneka tersebut.
Keduanya yang memang penyayang dan juga kuliah di jurusan keperawatan pun memutuskan untuk membiarkan roh tersebut tinggal di boneka. Itulah awal mula petaka yang terjadi.
4. Kontak fisik
Saat Donna dan Angie keluar rumah, mereka dihubungi tentangga mereka bahwa ada suara aneh di dalam kamar. Menyangka bahwa kamar mereka telah dimasuki maling, mereka meminta bantuan dari Lou.
Lou yang mendatangi apartemen Donna lantas menguping dari luar dan benar-benar mendengar ada yang berisik di dalam kamar. Saat pintu dibuka, ternyata tak ada orang di dalam. Yang ada hanya Annabelle duduk di pojok ruangan. Saat hendak mengambil boneka tersebut, ia merasa ada yang berdiri di belakangnya.
(VIVAnews)
5. Tak segan mencelakakan orang
Seorang pendeta akhirnya melakukan prosesi pengusuran setan pada boneka tersebut. Pasangan Warrens pun memutuskan untuk menyimpan boneka tersebut. Mereka memasukkannya dalam tas dan bersiap melakukan perjalanan jauh pulang ke rumah mereka.
Ed sengaja menghindari jalan tol untuk berjaga-jaga barangkali setan Annabelle mencelakakan mereka di perjalanan. Benar dugaan mereka, di sepanjang perjalanan mesin mereka beberapa kali ngadat dan kemudi serta remnya bermasalah. Ed akhirnya menyiram Annabelle dengan air suci. Perjalanan mereka pun lancar setelah itu, meski untuk beberapa waktu saja.
6. Tetap mengganggu
Boneka tersebut nyatanya masih tetap menggangu Ed dan Lorainne meski sudah sering mereka siram dengan air suci. Tak jarang posisi boneka tersebut berpindah atau bahkan pernah boneka tersebut terlihat melayang di atas meja. Merasa bahwa boneka tersebut membikin gara-gara, Ed Warrens memanggil pendeta Katolik untuk mengusir roh jahat dari boneka tersebut. Sayangnya hal tersebut tak berhasil. Mobil pendeta tersebut menabrak karena remnya blong. Pendeta tersebut untungnya bertahan hidup.
7. Dikurung di kotak kaca
Pasangan Warren akhirnya membuat kotak kaca untuk “mengurung”Annabelle. Boneka setan tersebut tetap berada di sana hingga saat ini. Paling tidak, kotak kaca tersebut membuatnya tak bisa berkeliling rumah lagi. Hanya saja, setan yang merasukinya masih ada di dalam sana dan menunggu waktu untuk bisa bebas kembali.
CONJURING
Disini kita akan membicarakan seperti apa Perjalanan paranormal Ed dan istrinya Lorraine Warren dan tentu saja si boneka annabelle? berikut kisah nyatanya.
Kisah perjalanan Ed dan Lorraine Warren
Nama pasangan paranormal ini memang sudah tidak asing lagi, yaitu Ed dan Lorraine Warren. Edward Warren Miney yang lebih dikenal dengan panggilan Ed adalah seorang pensiunan US Navy yang ikut berperang pada Perang Dunia kedua. Dirinya juga merupakan seorang Polisi, yang pada akhirnya menekuni karier barunya sebagai seorang demonologist, yaitu orang yang mempelajari dan memahami dunia yang berhubungan dengan makhluk halus. Dirinya juga merupakan seorang penulis dan juga seorang pengajar.
Sedangkan sang istri, Lorraine Rita Warren merupakan seorang cenayang yang memiliki kemampuan untuk berhubungan langsung dengan makhluk halus. Bahkan dirinya bisa melihat masa lalu dan bisa menjadi perantara atau medium untuk berkomunikasi dengan para makhluk halus. Ed dan Lorraine saling bekerjasama dalam menangani kasus-kasus gaib yang mereka hadapi. Ed dengan analisisnya secara logika, sedangkan Lorraine dengan sisi-sisi supranaturalnya.
Perjalanan karier mereka dimulai pada tahun 1952, dimana mereka berdua mendirikan New England Society for Psychic Research, komunitas pemburu hantu pertama di New England yang amat sangat legendaris. Mereka juga menulis beberapa buku selama karier mereka sebagai demonologist berjalan, diantaranya adalah Graveyard: True Hauntings from an Old New England Cemetery, Satan’s Harvest, dan Werewolf: A True Story of Demonic Possession yang menjadi favorit para pecinta hal-hal supranatural dari berbagai penjuru dunia.
Buku-buku tersebut merupakan hasil dari investigasi mereka sendiri yang dikabarkan telah menangani lebih dari 10.000 kasus selama kariernya, termasuk kasus menyeramkan paling terkenal, yaitu kasus di Amityville yang mendunia.
Kesuksesan pasangan ini tidak jauh dari kritik dari masyarakat, contohnya terdapat pada kasus yang terjadi di Amityville. Banyak pihak yang mengatakan bahwa isi dari buku mereka yang menceritakan kejadian tersebut terlalu mengada-ada, bahkan ada yang mengatakan bahwa itu adalah hasil inspirasi dari sebotol anggur dan obat-obatan terlarang. Dengan kata lain, ada pihak yang menganggap cerita Ed adalah sebuah fiksi yang dia tulis dalam keadaan mabuk.
The Warrens juga melatih beberapa paranormal untuk membantu mereka dalam melakukan investigasi serta mediumisasi, sebut saja Deave Considine, Lou Gentile, dan juga keponakan mereka, John Zaffis. Lorraine dibantu banyak oleh mereka sejak Ed meninggal pada tahun 2006 silam. Lorraine mengatakan bahwa Ed menginginkan dirinya untuk tetap menjalankan karier ini, dan Lorraine bertahan sebagai seorang demonologist demi mendiang suaminya yang sangat dia cintai.
The Conjuring yang menceritakan mereka secara langsung, malah mendapat berbagai apresiasi dan sanjungan dari berbagai pihak yang melihat perjuangan mereka dalam menangani kasus di rumah keluarga Perron tersebut. Sahabat anehdidunia.com rumah tersebut aslinya adalah rumah yang dibangun pada sekitar abad ke-18 tempat Roger dan Carolyn Perron dan lima anak perempuannya tinggal. Keluarga itu dikabarkan sangat ketakutan dan dirasuki ketika tinggal di tempat itu. Keluarga Perron tinggal di rumah itu pada tahun 1971 sampai tahun 1980. Menurut anak tertua Perron, Andrea Perron yang kini berusia 54 tahun, rumah tersebut aslinya memiliki 14 kamar, dan memang sering diganggu oleh setan setan.
Misteri Nameless Thing of Berkeley Square
Lebih dari 100 tahun yang lalu, sesuatu yang mengerikan terjadi di Berkeley Square.
Nameless Thing of Berkeley Square adalah sebuah julukan yang diberikan kepada entitas misterius yang terlihat pada abad ke 18 dan 19 di sebuah gedung era Victorian bernama 50 Berkeley Square di Inggris.
Walaupun kebanyakan peneliti lebih condong memasukkan peristiwa ini ke dalam kategori supranatural, sebagian lainnya beranggapan kalau entitas ini dapat dimasukkan ke dalam kategori Cryptid atau Predator. Ini juga alasan mengapa saya mau menulis mengenai makhluk ini.
Gedung yang angker
Kisah misteri ini berpusat pada sebuah kompleks perumahan yang disebut Berkeley Square.
Kompleks Berkeley Square dibangun pada tahun 1740 oleh seorang arsitek bernama William Kent. Kompleks ini pernah menjadi tempat kediaman tokoh-tokoh penting, diantaranya adalah Winston Churchill yang tinggal di gedung no.48. Lalu, George Canning, perdana menteri Inggris tahun 1827. Ia tinggal di gedung no.50. Dan di gedung inilah, misteri ini berawal.
Tidak ada yang tahu pasti kapan dan bagaimana gedung ini mendapatkan reputasi angkernya. Namun, peristiwa aneh yang menyertai gedung ini sebenarnya sudah dimulai sejak akhir tahun 1700an. Konon menurut legenda, seorang anak perempuan yang tinggal di gedung itu dibunuh dengan sadis oleh pengasuhnya. Sejak saat itu, arwah gadis kecil itu sering terlihat sedang menangis di lantai atas.
Namun baru pada tahun 1840, gedung ini berhasil membangun reputasinya menjadi salah satu bangunan yang paling ditakuti di Inggris.
Horor di lantai dua
Pada tahun itu, Sir Robert Warboys yang baru berusia 20 tahun mendengar rumor mengenai gedung angker itu. Dibesarkan sebagai seorang terpelajar, Warboys menganggap rendah rumor itu dan memandangnya hanya sebagai sebuah urban legend. Rekan Warboys yang tidak setuju dengan pandangan itu segera menantangnya untuk bermalam di lantai dua gedung itu.
Dengan angkuh, ia menerima tantangan itu.
Setelah berhasil meyakinkan sang penjaga gedung, Warboys diberikan sebuah kamar di lantai dua, persis di atas kamar sang penjaga.
Di kemudian hari, kamar itu akan disebut sebagai salah satu kamar yang paling angker di Inggris.
Lalu Warboys naik ke kamar tidur itu berbekal sebuah pistol dan sebatang lilin.
Empat puluh lima menit kemudian, sang penjaga terbangun dari tidurnya. Ia mendengar suara ribut di kamar atas, kamar yang didiami Warboys. Beberapa detik kemudian, suara tembakan terdengar. Dengan tergesa-gesa, ia segera beranjak dan berlari menuju ke atas. Sesampai di pintu kamar, ia segera mendobraknya dengan paksa.
Apa yang dilihatnya tidak akan pernah dilupakannya seumur hidup.
Kondisi di dalam kamar itu hampir tidak berubah. Namun, di sudut kamar yang remang-remang, Sir Robert Warboys terbujur kaku sambil memegang erat pistolnya yang masih mengeluarkan asap. Ia sudah tidak bernyawa lagi!
Apa yang lebih mengerikan adalah ekspresi wajah Warboys.
Giginya mengatup dengan rapat, dan kedua matanya melotot seakan-akan hendak meloncat keluar dari tengkoraknya. Sepertinya ia telah melihat sesuatu yang mengerikan yang telah membunuhnya seketika.
Tidak ada petunjuk mengenai apa yang telah menyebabkan Warboys tewas dengan tragis. Sang penjaga hanya menemukan sebuah lubang di dinding akibat peluru yang ditembakkan dari pistolnya.
Apa yang telah ditembaknya?
Yang pasti “sesuatu” yang mengerikan.
Beberapa puluh tahun kemudian, “sesuatu” itu muncul kembali. Kali ini, ia terlihat oleh saksi yang hidup!
Pengalaman dua pelaut
Pada tahun 1887, dua pelaut dari kapal HMS Penelope di Portsmouth bernama Robert Martin dan Edward Blunden yang baru saja menghabiskan uang untuk mabuk-mabukan masuk ke kompleks Berkeley Square dan memutuskan untuk masuk ke salah satu gedung yang ada disitu untuk mencari tempat beristirahat. Kebetulan mereka memilih gedung no.50.
Saat itu, 50 Berkeley Street sudah tidak berpenghuni dan dalam keadaan kosong.
Kemudian mereka berhasil menemukan jalan masuk ke basement dan mendobrak masuk ke dalamnya. Karena menemukan kondisi lantai yang lembab, keduanya naik ke atas, lalu tidur di kamar yang sama dengan kamar yang ditempati Warboys.
Ketika memasuki kamar itu, Blunden yang sepertinya lebih tidak mabuk dibanding Martin segera menyadari kalau suasana di kamar itu membuatnya gelisah. Ia mengatakan kalau ia merasakan kehadiran “sesuatu”. Namun Martin segera menenangkannya dengan membuka jendela kamar untuk membiarkan angin malam berhembus masuk.
Sekitar satu jam kemudian, sekitar tengah malam, Blunden terbangun karena mendengar suara pintu kamar berderik. Sambil menggosokkan matanya, ia melihat pintu kamar telah terbuka.
Blunden yang heran kemudian memeriksa sekelilingnya.
Tiba-tiba ia melihat sesuatu!
Dalam kondisi yang remang-remang, Blunden melihat sesosok aneh berwarna abu-abu merayap dengan lambat di lantai kayu. Seiring dengan gerakan makhluk itu, Blunden bisa mendengar suara gesekan dengan lantai kamar yang membuatnya bergidik.
Dengan dicengkeram oleh ketakutan yang amat sangat, Blunden membangunkan Martin.
Martin yang terbangun segera menyadari apa yang sedang terjadi di kamar itu. Keduanya lalu melompat dari tempat tidur.
Makhluk itu terlihat berdiri dengan aneh di hadapan mereka. Di belakangnya terdapat pintu kamar yang menjadi satu-satunya harapan mereka untuk melarikan diri.
Blunden yang gemetar melirik ke arah senapannya yang tergeletak dekat jendela. Ketika ia mencoba meraihnya, tiba-tiba makhluk itu melompat dan mendarat di leher Blunden. Blunden panik, ia mulai berteriak dan bergumul dengan makhluk itu.
Melihat kesempatan itu, Martin dengan cepat berlari keluar kamar, menuruni tangga, keluar dari gedung dan segera berteriak mencari pertolongan. Tidak berapa lama kemudian, ia berjumpa dengan seorang polisi yang sedang berpatroli.
Ketika mereka kembali ke gedung itu, mereka menemukan kamar dalam keadaan kosong. Blunden tidak ada disitu!
Lalu, mereka mulai mencari ke seluruh gedung. Ketika sampai di basement, mereka menemukan Blunden. Namun, Ia sudah tidak bernyawa dengan kondisi tubuh terpotong-potong!
Sama seperti ekspresi kematian Sir Robert Warboys, wajah Blunden menunjukkan ekspresi ketakutan yang amat sangat.
Dalam versi lain, diceritakan kalau Blunden tidak tewas di basement, melainkan tewas karena jatuh dari jendela akibat ketakutan. Walaupun ada versi-versi yang berbeda, yang pasti semua sepakat kalau ada sesuatu yang mengerikan mendiami gedung 50 Berkeley Square.
Pengalaman Thomas Lyttelton
Kisah penampakan yang dialami oleh Martin mungkin akan dianggap sebagai cerita bohong pelaut yang sedang mabuk. Namun penampakan makhluk ini ternyata juga dialami oleh tokoh masyarakat yang sepertinya tidak punya alasan untuk berbohong. Salah satunya adalah anggota parlemen bernama Thomas Lyttelton yang pernah tinggal di gedung yang sama untuk beberapa waktu.
Pada suatu malam, ketika hendak tidur, Lyttelton melihat sesuatu seperti makhluk hidup di kamarnya. Ia segera mengambil senapannya dan menembak. Ia yakin kalau makhluk itu tertembak karena ia melihatnya jatuh. Namun ia tidak bisa menemukan jejak atau bangkainya.
Makhluk apakah itu?
Menurut para saksi yang mengaku pernah melihatnya, makhluk itu nyaris tidak berbentuk dan terlihat seperti cairan lengket. Ketika ia bergerak, ia akan menghasilkan suara-suara yang aneh. Deskripsi yang diberikan cukup berbeda-beda, namun paling tidak salah satu saksi mengaku menyaksikan kalau makhluk itu memiliki kumpulan tentakel seperti gurita.
Karena adanya deskripsi inilah, beberapa peneliti menyimpulkan kalau makhluk itu kemungkinan adalah jenis gurita air atau makhluk air lainnya yang telah bermutasi dan berhasil bermigrasi dari sungai Thames ke saluran bawah tanah kota London yang akhirnya membuat ia sampai ke gedung Berkeley Square lewat pipa ledeng.
Makhluk ini mungkin sedang mengincar kumpulan tikus yang tinggal di gedung itu ketika tanpa sengaja menemukan para pelaut-pelaut mabuk itu.
Namun, tidak ada penjelasan yang memuaskan mengenai rentang waktu penampakan yang cukup panjang. Jika makhluk itu memang seekor makhluk air yang bermutasi, sepertinya cukup mustahil karena penampakannya mencapai hingga dua ratus tahun.
Karena itu, banyak yang percaya kalau makhluk itu adalah makhluk supranatural, bukan cryptid atau predator.
Harry Price, salah seorang yang meneliti misteri ini secara intensif pada tahun 1920an menemukan beberapa fakta menarik. Misalnya, sebelum tahun 1790, 50 Berkeley Square ternyata pernah dijadikan markas para pemalsu dokumen. Price berspekulasi kalau kisah angker gedung itu mungkin telah dihembuskan oleh para pemalsu tersebut untuk menutupi aktivitas ilegal mereka. Namun, sementara Price meneliti lebih dalam, ia menemukan banyak kesaksian dan dokumentasi yang menceritakan kisah perjumpaan dengan Nameless Thing.
Misalnya, ia menemukan sebuah artikel di majalah “Notes and Queries” yang ditulis oleh W.E Howlett yang terbit tahun 1870. Disitu tertulis:
“Peristiwa Berkeley Square masih misterius. Kisah gedung berhantu di Mayfair itu bisa disimpulkan dengan beberapa kata: Gedung itu memiliki paling tidak satu kamar dengan atmosfer supranatural yang memilik efek buruk terhadap tubuh dan pikiran. Seorang gadis pernah melihat dan mendengar horor itu dan menjadi gila karenanya. Ia tidak pernah sembuh untuk bisa menceritakan apa yang telah dilihatnya.”
Melihat dokumentasi yang cukup banyak, Price hanya bisa mengambil kesimpulan kalau memang aktivitas Poltergeist yang jahat aktif di gedung no.50 pada tahun 1800an. Namun ia percaya kalau aktivitas itu telah lenyap sekarang.
Berkeley Square – Sekarang
Sejak tahun 1938 hingga kini, lantai dasar gedung Berkeley Square telah digunakan sebagai toko buku langka yang bernama Maggs Brothers.
Ed Maggs – pemilik toko buku Maggs Brothers
Walaupun tidak ada penampakan lagi yang dilaporkan dalam kurun beberapa puluh tahun belakangan ini, perlu dicatat kalau para karyawan toko buku itu tidak diijinkan untuk naik ke lantai atas. Menurut mereka, sejak tahun 1950an, polisi telah menaruh sebuah tanda peringatan pada dinding di dalam gedung.
Peringatan itu menyebutkan kalau lantai atas gedung itu tidak boleh digunakan, bahkan untuk gudang sekalipun.
Tidak ada satu orang pun yang mengetahui alasan pastinya…tetapi, paling tidak mereka bisa menduga.
Sumber: americanmonsters.com, londononline.co.uk
Dracula
Membongkar Sebuah Kebohongan
Kisah hidup Dracula merupakan salah satu contoh bentuk penjajahan sejarah yang begitu nyata yang dilakukan Barat. Kalau film Rambo merupakan suatu fiksi yang kemudian direproduksi agar seolah-olah menjadi nyata oleh Barat, maka Dracula merupakan kebalikannya, tokoh nyata yang direproduksi menjadi fiksi. Bermula dari novel buah karya Bram Stoker yang berjudul Dracula, sosok nyatanya kemudian semakin dikaburkan lewat film-film seperti Dracula’s Daughter (1936), Son of Dracula (1943), Hoorof of Dracula (1958), Nosferatu (1922)-yang dibuat ulang pada tahun 1979-dan film-film sejenis yang terus-menerus diproduksi.
Lantas, siapa sebenarnya Dracula itu?
Dalam buku berjudul “Dracula, Pembantai Umat Islam Dalam Perang Salib” karya Hyphatia Cneajna ini, sosok Dracula dikupas secara tuntas. Dalam buku ini dipaparkan bahwa Dracula merupakan pangeran Wallachia , keturunan Vlad Dracul. Dalam uraian Hyphatia tersebut sosok Dracula tidak bisa dilepaskan dari menjelang periode akhir Perang Salib. Dracula dilahirkan ketika peperangan antara Kerajaan Turki Ottoman-sebagai wakil Islam-dan Kerajaan Honggaria-sebagai wakil Kristen-semakin memanas. Kedua kerajaan tersebut berusaha saling mengalahkan untuk merebutkan wilayah-wilayah yang bisa dikuasai, baik yang berada di Eropa maupun Asia . Puncak dari peperangan ini adalah jatuhnya Konstantinopel- benteng Kristen-ke dalam penguasaan Kerajaan Turki Ottoman.
Dalam babakan Perang Salib di atas Dracula merupakan salah satu panglima pasukan Salib. Dalam peran inilah Dracula banyak melakukan pembantain terhadap umat Islam. Hyphatia memperkirakan jumlah korban kekejaman Dracula mencapai 300.000 ribu umat Islam. Korban-korban tersebut dibunuh dengan berbagai cara-yang cara-cara tersebut bisa dikatakan sangat biadab-yaitu dibakar hidup-hidup, dipaku kepalanya, dan yang paling kejam adalah disula. Penyulaan merupakan cara penyiksaan yang amat kejam, yaitu seseorang ditusuk mulai dari anus dengan kayu sebesar lengan tangan orang dewasa yang ujungnya dilancipkan. Korban yang telah ditusuk kemudian dipancangkan sehingga kayu sula menembus hingga perut, kerongkongan, atau kepala. Sebagai gambaran bagaimana situasi ketika penyulaan berlangsung penulis mengutip pemaparan Hyphatia:
“Ketika matahari mulai meninggi Dracula memerintahkan penyulaan segera dimulai. Para prajurit melakukan perintah tersebut dengan cekatakan seolah robot yang telah dipogram. Begitu penyulaan dimulai lolong kesakitan dan jerit penderitaan segera memenuhi segala penjuru tempat itu. Mereka, umat Islam yang malang ini sedang menjemput ajal dengan cara yang begitu mengerikan. Mereka tak sempat lagi mengingat kenangan indah dan manis yang pernah mereka alami.”
Tidak hanya orang dewasa saja yang menjadi korban penyulaan, tapi juga bayi. Hyphatia memberikan pemaparan tetang penyulaan terhadap bayi sebagai berikut:
“Bayi-bayi yang disula tak sempat menangis lagi karena mereka langsung sekarat begitu ujung sula menembus perut mungilnya. Tubuh-tubuh para korban itu meregang di kayu sula untuk menjemput ajal.”
Kekejaman seperti yang telah dipaparkan di atas itulah yang selama ini disembunyikan oleh Barat. Menurut Hyphatia hal ini terjadi karena dua sebab. Pertama, pembantaian yang dilakukan Dracula terhadap umat Islam tidak bisa dilepaskan dari Perang Salib. Negara-negara Barat yang pada masa Perang Salib menjadi pendukung utama pasukan Salib tak mau tercoreng wajahnya. Mereka yang getol mengorek-ngorek pembantaian Hilter dan Pol Pot akan enggan membuka borok mereka sendiri. Hal ini sudah menjadi tabiat Barat yang selalu ingin menang sendiri. Kedua, Dracula merupakan pahlawan bagi pasukan Salib. Betapapun kejamnya Dracula maka dia akan selalu dilindungi nama baiknya. Dan, sampai saat ini di Rumania , Dracula masih menjadi pahlawan. Sebagaimana sebagian besar sejarah pahlawan-pahlawan pasti akan diambil sosok superheronya dan dibuang segala kejelekan, kejahatan dan kelemahannya.
Guna menutup kedok kekejaman mereka, Barat terus-menerus menyembunyikan siapa sebenarnya Dracula. Seperti yang telah dipaparkan di atas, baik lewat karya fiksi maupun film, mereka berusaha agar jati diri dari sosok Dracula yang sebenarnya tidak terkuak. Dan, harus diakui usaha Barat untuk mengubah sosok Dracula dari fakta menjadi fiksi ini cukup berhasil. Ukuran keberhasilan ini dapat dilihat dari seberapa banyak masyarakat-khususny a umat Islam sendiri-yang mengetahui tentang siapa sebenarnya Dracula. Bila jumlah mereka dihitung bisa dipastikan amatlah sedikit, dan kalaupun mereka mengetahui tentang Dracula bisa dipastikan bahwa penjelasan yang diberikan tidak akan jauh dari penjelasan yang sudah umum selama ini bahwa Dracula merupakan vampir yang haus darah.
Selain membongkar kebohongan yang dilakukan oleh Barat, dalam bukunya Hyphatia juga mengupas makna salib dalam kisah Dracula. Seperti yang telah umum diketahui bahwa penggambaran Dracula yang telah menjadi fiksi tidak bisa dilepaskan dari dua benda, bawang putih dan salib. Konon kabarnya hanya dengan kedua benda tersebut Dracula akan takut dan bisa dikalahkan. Menurut Hyphatia pengunaan simbol salib merupakan cara Barat untuk menghapus pahlawan dari musuh mereka-pahlawan dari pihak Islam-dan sekaligus untuk menunjukkan superioritas mereka.
Siapa pahlawan yang berusaha dihapuskan oleh Barat tersebut? Tidak lain Sultan Mahmud II (di Barat dikenal sebagai Sultan Mehmed II). Sang Sultan merupakan penakluk Konstantinopel yang sekaligus penakluk Dracula. Ialah yang telah mengalahkan dan memenggal kepala Dracula di tepi Danua Snagov. Namun kenyataan ini berusaha dimungkiri oleh Barat. Mereka berusaha agar merekalah yang bisa mengalahkan Dracula. Maka diciptakanlah sebuah fiksi bahwa Dracula hanya bisa dikalahkan oleh salib. Tujuan dari semua ini selain hendak mengaburkan peranan Sultan Mahmud II juga sekaligus untuk menunjukkan bahwa merekalah yang paling superior, yang bisa mengalahkan Dracula si Haus Darah. Dan, sekali lagi usaha Barat ini bisa dikatakan berhasil.
Selain yang telah dipaparkan di atas, buku “Dracula, Pembantai Umat Islam Dalam Perang Salib” karya Hyphatia Cneajna ini, juga memuat hal-hal yang selama tersembunyi sehingga belum banyak diketahui oleh masyarakat secara luas. Misalnya tentang kuburan Dracula yang sampai saat ini belum terungkap dengan jelas, keturunan Dracula, macam-macam penyiksaan Dracula dan sepak terjang Dracula yang lainnya.
Sebagai penutup tulisan ini penulis ingin menarik suatu kesimpulan bahwa suatu penjajahan sejarah tidak kalah berbahayanya dengan bentuk penjajahan yang lain-politik, ekonomi, budaya, dll. Penjajahan sejarah ini dilakukan secara halus dan sistematis, yang apabila tidak jeli maka kita akan terperangkap di dalamnya. Oleh karena itu, sikap kritis terhadap sejarah merupakan hal yang amat dibutuhkan agar kita tidak terjerat dalam penjajahan sejarah. Sekiranya buku karya Hyphatia ini-walaupun masih merupakan langkah awal-bisa dijadikan pengingat agar kita selalu kritis terhadap sejarah karena ternyata penjajahan sejarah itu begitu nyata ada di depan kita.
Rumah Termahal Dunia
daftar 10 rumah termahal di dunia:
1. Antilla ($ 1.000.000.000)
Inilah rumah paling mahal di dunia, rumah dimiliki oleh Mukesh Ambani, pengusaha dan miliuner terkemuka asal India yang juga merupakan orang yang masuk dalam daftar 10 orang terkaya di dunia. Rumah ini terdiri atas 27 lantai dengan ruangan yang sangat luas, bahkan garasinya saja bisa menampung sekitar 150 mobil.
2. William Randolph Hearst’s Mansion ($ 165.000.000)
Rumah mewah ini milik William Randolph Hearst, memiliki 3 kolam renang, 29 kamar tidur dan dengan aula yang sangat luas. Di dalamnya juga terdapat sebuah diskotik dan sebuah mini bioskop.
3. Elena Franchuk’s Victorian Villa ($ 161.000.000)
Rumah ini terletak di daerah Kensington di London Rumah ini bertingkat 5 dan memiliki 10 kamar tidur , kolam renang dalam ruangan, ruang panik, Bioskop serta ruang sauna.
4. The Penthouses at One Hyde Park ($ 160.000.000)
Rumah ini memang masih sedang dalam proses konstruksi, namun begitu fasilitas yang ada di dalam rumah ini terbilang sangat mewah, bahkan bisa dibilang lebih mirip hotel. ada kabar yang mengatakan bahwa jika bangunan ini sudah selesai seluruhnya, maka akan bisa mengalahkan harga William Randolph Hearst’s Mansion.
5. Aaron Spelling’s Manor ($ 150.000.000)
Rumah ini berdiri di atas tanah yang membentang sepanjang 56.000 meter persegi tanah dan dibangun pada tahun 1991. Memiliki 123 kamar, lapangan tenis, arena skating, bowling gang dan beberapa kolam renang.
6. Hala Ranch ($ 135.000.000)
Dimiliki oleh Pangeran Bandar bin Sultan bin Abdulaziz dari Arab Saudi, memiliki 27 kamar mandi dan 15 kamar tidur bersama dengan kolam renang dalam ruangan, jalan ski swasta, limbah pabrik pengolahan, lapangan tenis, bangunan ini dibangun di atas tanah yang membentang sepanjang 14.397 kaki persegi.
7. Fleur de Lys ($ 125.000.000)
Rumah ini dibangun oleh Suzanne dan David Saperstein. Rumah itu memiliki 15 kamar tidur dan eksterior ditutupi dengan kapur Perancis sementara interior disiramkan dengan emas 24 karat. Rumah itu juga memiliki item furniture seperti pola tirai Marie Antoinette dan kursi favorit Napoleon.
8. Maison de l’Amitie ($ 125.000.000)
Dimiliki oleh Donald Trump, rumah ini dibangun di atas tanah yang membentang sepanjang 80.000 kaki persegi, di dalamnya terdapat konservatori, ruang dansa, 15 kamar tidur, 8 setengah-mandi, sebuah rumah tenis dan paviliun mewah.
9. Updown Court ($ 116.000.000)
Rumah ini terletak di Inggris, Memiliki 103 kamar, ruang bowling, bioskop besar, lebih dari 3 kolam renang dan lapangan squash. Konon rumah ini lebih luas dari istana buckingham
10. Dracula’s Castle ($ 80.000.000)
Sebelumnya, bangunan ini adalah sebuah benteng, Si pemilik yaitu Archduke Dominic. Rumah ini Memiliki 57 kamar, 17 kamar tidur dan banyak mebel antik yang indah yang tentunya mempunyai nilai historis yang tinggi.
Jalanan Unik Dunia
1. Steepest Street, New Zealand
Klaim:Merupakan jalan paling curam di dunia.
2. Savoy Court, Inggris
Klaim:Satu-satunya jalan di Inggris yang mewajibkan pengendara berjalan di sebelah kanan. Seperti kita ketahui bahwasanya orang-orang di Inggris selalu berjalan di sebelah kiri seperti kita di Indonesia (tidak seperti di Amerika dan Eropa lainnya yang biasanya berjalan di sebelah kanan), tetapi ada satu jalan di Inggris yang mewajibkan pengendara berjalan di sebelah kanan, yaitu di Savor Court ini.
3. The Magic Roundabout, England
Klaim:Bundaran paling buruk di dunia
Dibangun pada tahun 1972 dan terdiri dari 5 roundabouts kecil. Untuk membuat hal-hal yang lebih buruk, Anda harus melakukan perjalanan, anti-clockwise (kebalikan dari yang biasa pada situasi roundabouts Inggris), ketika Anda memasuki pusat bundaran kecil.
4. Lombard Street, United States
Klaim:Jalan paling berliku-liku di dunia.
5. 9 de Julio Avenue,Argentina
Klaim:Jalan paling luas di dunia
Memiliki enam Lanes di setiap arah dan spans seluruh blok kota. Terdapat satu bangunan yang duduk di Avenue tetapi ada banyak landmark terkenal di samping – seperti Kedubes Perancis yang lama, patung Don , dan yang terkenal tugu (terlihat dalam gambar di atas) dan Plaza de la República.
6. Road To Giza, Mesir
Klaim:Jalan aspal tertua di dunia
The Road to Giza adalah jalan aspal tertua di dunia. Dibangun lebih dari 4600 tahun dengan lebar 6,5 kaki. Menghubungkan ke quarries Southwest dari Kairo, ke dermaga di Danau Moeris yang terhubung ke Nil. Jalan yang digunakan untuk transportasi besar blok basal ke Giza di mana mereka digunakan untuk bangunan.
7. Parliament Street, Inggris
Klaim:Jalan Paling sempit di dunia
Inilah jalan ter sempit di dunia dengan ukuran 0,64 meter.
8. Pan-American Highway, The Americas
Klaim:Jalan terpanjang di dunia
Dengan panjang 48.000 kilometer (29.800 mil) dan melewati 15 negara termasuk Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Peru, Argentina dan El salvador membuat jalan ini sebagai jalan terpanjang di dunia.
9. Ebenezer Place, Skotlandia
Klaim:Jalan paling pendek di dunia
Hanya berukuran 2,06 meter (6,8 kaki). Hanya ada satu rumah di jalan ini, dibangun pada 1883. Bangunan adalah hotel (Mackays) dan pemilik telah menginstruksikan melukis nama jalan di samping. Jalan ini diresmikan pada tahun 1887.
10. Gravity Hill, Various Locations
Klaim:Jalan Yang menentang hukum-hukum Fisika
Bila Anda parkir mobil Anda di kaki bukit(kadang-kadang disebut juga magnetik perbukitan atau bukit Mystery), mobil akan melaju ke atas, tidak turun. Ini adalah sebuah ilusi optik yang disebabkan oleh lingkungan sekitar. Jika anda tertarik untuk mengunjungi gravity bukit, Wikipedia memiliki daftarnya dan lokasinya di seluruh dunia.